Manajemen menjadi ilmu yang sangat dibutuhkan ketika lingkungan eksternal suatu organisasi selalu berubah. Perubahan itu sendiri tidak akan bisa kita prediksi kapan akan terjadi. Perubahan yang terjadi dengan cepat itu merupakan resiko utama di dalam suatu bisnis. Contohnya adalah jika terjadi perubahan terhadap selera konsumen dan perusahaan anda tidak bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut maka akan menyebabkan perusahaan anda menjadi tertinggal dengan perusahaan lain yang mampu beradaptasi dengan cepat. Perusahaan seperti GoJek, Shopee, dan Tokopedia merupakan contoh perusahaan yang tercipta akibat dari perubahan yang terjadi terhadap selera konsumen.
Pendorong dari Organizational Change berupa:
1. Telecommunications (Telekomunikasi)
Perkembangan telekomunikasi hingga ICT yang sangat pesat seakan-akan membuat dunia terasa lebih sempit yang juga menimbulkan perubahan drastis di dalam bisnis, seperti yang tadi dibahas dimana toko konvensional beralih menjadi toko digital atau marketplace. Dengan adanya perkembangan teknologi, dunia seolah-olah menyempit atau menyusut. Dulu jika ingin melakukan pertemuan di luar negeri kita harus bepergian dulu ke lokasi pertemuan di luar negeri tersebut yang tentunya memakan sangat banyak waktu. Namun sekarang kita sudah bisa melakukan pertemuan via online seperti dengan menggunakan aplikasi Zoom.
2. Diversity of Workers (Keberagaman Pekerja)
Semakin banyak perusahaan global seperti McD, KFC, Google, Microsoft yang berpusat di Amerika namun bisa berkembang dengan baik di Indonesia. Hal ini dikarenakan produk atau jasa mereka yang sukses di pasar global hingga membuka cabang di Indonesia dengan memiliki pekerja yang beragam dengan akar budaya yang berbeda-beda. Ini merupakan sebuah tren dimana suatu tim didalam perusahaan internasional akan memiliki anggota yang bebeda bangsa dan budaya. Keberagaman ini seringkali menyebab konflik yang menjadi tantangan di dalam perusahaan. Oleh karena itu sangat penting adanya pemahaman bersama terkait perbedaan budaya tersebut. Adanya keragaman latar belakang antar karyawan di dalam perusahaan menghasilkan value, perspektif dan ekspektasi antar karyawan itu pasti berbeda-beda pula. Sehingga ilmu manajemen dibuhkan untuk mengelola keberagaman tersebut.
3. Public Consciousness (Kesadaran Publik)
Saat ini, kesadaran publik sudah semakin sensitif sehingga perusahaan harus
bisa beradaptasi dan bertanggung jawab terhadap perubahan tersebut. Perusahaan harus bisa setidaknya memberikan alasan bagaimana perusahaan bisa berpartisipasi di dalam faktor sosial masyarakat. Contohnya,
sekarang sudah muncul kesadaran publik terhadap bahaya sampah plastik bagi
lingkungan, dengan adanya kesadaran tersebut, perusahaan yang tadinya menggunakan kantong plastik untuk konsumen harus mulai beralih ke kantong
ramah lingkungan untuk menghindari konflik dengan publik.
4. Global Marketplace (Pasar Global)
Saat ini, dengan kemajuan teknologi dan terciptanya internet, barang atau produk yang di
tawarkan tidak hanya bisa ditawarkan di pasar domestik saja, namun juga dapat
menawarkan produk di pasar yang lebih besar seperti pasar internasional. Global marketplce juga mendorong lebih luasnya pasar
untuk bisa menawarkan produk, tidak hanya dengan negara-negara
tertentu saja. Perusahaan juga harus tetap kompetitif menghadapi persaingan pasar global yang tentunya lebih kompetitif dibandingkan persaingan dengan pasar domestik. Banyak negara dunia ketiga telah masuk ke dalam pasar global yang semakin memperluas pasar global.
5. Community of Stakeholders (Masyarakat yang berkepentingan di dalam Perusahaan)
Contoh stakeholder di dalam perusahaan yaitu supplier, konsumen, karyawan, pemerintah, anggota masyarakat sekitar yang tinggal disekitar perusahaan, mitra kerja dan sebagainya. Stakeholder-stakeholder tersebut dapat mendorong terjadinya perubahan di dalam perusahaan atau organisasi. Stakeholder tersebut harus dijaga hubungannya agar bisnis yang dilakukan bisa berjalan dengan baik dan tanpa hambatan.
Manajemen pada saat ini sangat berbeda total dengan konsep manajemen saat awal ditemukan pada sekitar abad-18. Manajemen pada masa sekarang harus bisa menangkap tantangan - tantangan dan mampu mengatasi keberagaman serta peluang di masa yang akan datang dengan tetap memperhatikan kemajuan telecommunications/teknologi telekomunikasi, diversity/keberagaman, public consciousness/kesadaran publik, global marketplace/pasar global, dan meningkatnya ekspektasi dari para pemangku kepentingan atau stakeholders.
Jika anda ingin menjadi seorang manajer yang baik, anda harus merubah pola pikir agar bisa navigate turbulance atau mengendalikan lingkungan yang serba bergejolak. Manajer diminta untuk:
- Bekerja dengan efisien, menggunakan sumberdaya seminimal mungkin dengan hasil yang semaksimal mungkin.
- Bisa melibatkan seluruh karyawan. Jangan menganggap karyawan sebagai robot, tapi anggap karyawan sebagai mitra perusahaan.
- Terbiasa dengan perubahan atau menganggap perubahan itu merupakan sesuatu yang normal, jangan takut dengan perubahan.
- Perusahaan atau organisasi harus bisa membangun visi atau nilai yang mampu membangun dan mendorong kerja sama antar anggota organisasi atau antar karyawan perusahaan.
Agar bisa membuat sebuah perubahan, memerlukan keterpaduan antara mencoba dan kemampuan manajemen yang sebenarnya. Pendekatan baru yang menekankan sisi kemanusiaan, meningkatkan fleksibilitas, melibatkan karyawan yang bekerja dengan hati, pikiran, dan fisik. Walaupun hasilnya tidak sesuai keinginan atau gagal, hal ini masih bisa diperbaiki dengan mencoba kembali dan memerhatikan keterpaduan diatas. Sebuah organisasi atau perusahaan yang sukses tidak akan terjadi begitu saja, mereka di susun berdasar dengan keterpaduan dan pengalaman.
Efisien berarti kita menghasilkan sesuatu dengan menggunakan sumberdaya seminimal mungkin. Efektif itu berkaitan dengan apakah tujuan itu tercapai atau tidak. Efektif berarti perbandingan sumberdaya yang digunakan dengan tujuan yang dicapai. Agar suatu organisasi bisa dikelola dengan efektif dan efisien maka harus menggunakan fungsi-fungsi manajemen berupa planning/perencanaan, organizing/pengelolaan sumberdaya, leading/memimpin, dan controlling/pengawasan terhadap sumberdaya organisasi. Manajemen merupakan siklus yang berulang. Diawal tahun kita akan membuat rencana tujuan perusahaan, dan diakhir tahun akan dicek kembali apakah tujuan yang direncanakan diawal tahun sudah tercapai atau tidak. Fungsi kepemimpinan dibutuhkan untuk mengatur karyawan untuk mengelola sumberdaya yang sudah tersedia. Manajer menggunakan beragam skill yang mereka miliki untuk bisa melaksanakan keempat fungsi manajemen diatas dengan maksimal.
Siklus dari manajemen yang berulang dari tahun ke tahun:
Definisi dari planning artinya mendefiniskan atau merencanakan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depannya. Selain itu planning juga menentukan tugas dan penggunaan dari sumberdaya yang dimiliki atau yang dibutuhkan.
Organizing berarti mengikuti planning yang sudah direncanakan. Merefleksikan bagaimana usaha organisasi untuk mewujudkan rencananya. Fungsi organizing melibatkan penugasan untuk departemen, dan otoritas serta alokasi dari sumberdaya diseluruh organisasinya.
Controlling berarti manajer bertugas memonitor aktifikas karyawan, menilai apakah organisasi sudah di dalam target terhadap tujuannya, dan manajer bertugas untuk mengoreksi karyawannya jika diperlukan.
Performa dalam organisasi:
1. Organization/Organisasi: Entitas sosial yang terdiri lebih dari satu orang dengan tujuan yang terstruktur dengan baik maka bisa disebut dengan organisasi.
2. Effectiveness/Efektifitas: Sejauh mana suatu organisasi bisa mencapai tujuan yang sudah direncanakannya.
3. Efficiency/Efisiensi: Kemampuan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menggunakan sumberdaya yang dimilikinya seefisien mungkin.
4. Performance/Kinerja: Supaya kinerja organisasi bisa berjalan dengan baik, maka manajer harus bisa menjalankan 4 fungsi manajemen dengan baik.
Manajemen memiliki tingkatan sesuai dengan levelnya. Level bawah yaitu First Line Manager, ditengah Middle Manager, teratas yaitu Top Manager. Top Manager harus memiliki conceptual skill yang sangat baik karena harus berfikir secara strategis. Middle Manager harus memiliki human skill yang baik. Dan First Line Manager harus memiliki technical skill yang baik. Pekerjaan sebagai manajer itu sangat kompleks, multidimensional, dan harus menguasai jangkauan skill yang tepat sesuai dengan gambar diatas.
Conceptual Skill: Merupakan keahlian dalam mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang dimiliki baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Human Skill: Merupakan keahlian dalam berkomunikasi antar bagian dan antar tingkatan manajemen dalam menyampaikan tujuan yang hendak diraih.
Technical Skill: Merupkan keahlian dalam memahami cara kerja secara teknis yang dikerjakan oleh bawahan.
Tipe Manajer Secara Vertikal:
Tipe Manajer Secara Horizontal:
1. Functional Manager
Bertanggung jawab terhadap satu departemen yang melakukan satu fungsi tunggal dan mempunyai karyawan dengan pelatihan dan skill yang mirip. Contohnya yaitu: Advertising Manager, Sales Manager, Finance Manager, Human Resources Manager, Manufacturing Manager, dan Accounting Manager.
2. General Manager
Bertanggung jawab terhadap beberapa departemen yang melakukan fungsi yang berbeda. Contohnya yaitu: Self Contained Division dan Project Manager.
Manajer itu bekerja secara multitasking, memiliki beragam aktifitas, serta memiliki 10 peran yang harus dijalani, diantaranya: Informational (Monitor, Disseminator, Spokesperson), Interpersonal (Figurehead, Leader, Liaison), dan Decisional (Entrepreneur, Disturbance Handler, Resource Allocator, Negotiator).
Ada beberapa perbedaan antara menjadi manajer di organisasi profit dan organisasi non profit. Diantaranya yaitu ada pada perbedaan peran, perbedaan sumber dananya, dan konvensionalitasnya.
Kondisi manajemen saat ini yang terkait dengan perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan perubahan cara bekerjanya. Pada saat ini cara bekerja tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, kita bisa bekerja dimana saja dengan mengandalkan koneksi perangkat digital dan internet. Seperti dengan adanya pandemi saat ini kita mengenal sistem work from home. Dengan adanya revolusi industri 4.0 sebagian pekerjaan yang bersifat rutin akan digantikan dan akan muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang menuntut keterampilan baru pula. Seperti pada saat ini sudah tidak ada bank yang merekrut karyawan untuk menjadi teller, karena bank sudah melakukan pelayanan lewat digital.
Karakteristik bekerja dikondisi baru:
- Sumber: bits-information
- Sistem Kerja: fleksibel dan virtual
- Pekerja: karyawan yang diberdayakan perusahaan dan free agent
Pendorong Organisasi:
- Teknologi: digital dan bisnis online
- Pasar: Global, termasuk internet
- Tenaga kerja: beragam
- Nilai: berubah dengan cepat
- Peristiwa: turbulent (bergejolak) dan krisis yang sering terjadi
Kompetensi Manajemen:
- Kepemimpinan: tersebar dan memberdayakan
- Fokus: hubungan kepada konsumen dan karyawan
- Melakukan pekerjaan: dilakukan secara tim
- Hubungan: kolaborasi
- Rancangan: eksperimen dan pembelajaran organisasi
Kompetensi Manajemen Terbaru:
- Kepemimpinan yang menyebar
- Memberdayakan orang lain
- Hubungan kolaboratif
- Keterampilan membangun tim
- Organisasi yang tumbuh dengan belajar
Sikap-sikap yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam menghadapi masa turbulent yaitu:
- Tetap tenang, sebab jika panik kita tidak akan tahu apa yang harus dilakukan
- Berpikir jauh ke depan
- Lebih mengutamakan orang dibanding bisnis itu sendiri
- Berkata jujur apa adanya
- Mengetahui kapan harus kembali ke bisnisnya
Sumber: https://youtu.be/3TGZ2u--vVM
Kunjungi juga Web Sobat Dunia Kampus melalui link https://www.duniakampus40.net untuk mengetahui hal-hal seputar dunia perkuliahan.
inspiratif
BalasHapus